Kamis, 07 Desember 2023

Cerita Dewasa Aku Tiduran dengan Tante Mila

Cerita Dewasa Aku Tiduran dengan Tante Mila 

Narasi Sex Saaya betul-betul menjadi suka terkait seks dengan wanita-wanita yang umurnya lebih tua dariku. Interaksi cintaku dengan Ibu mertuaku tetap jadi berlanjut hingga kini. Kalau saya sangat kangen akan badan Ibu mertuaku, saya menelepon Ibu mertuaku, kami janjian untuk berjumpa di salah satunya hotel, yang lokasinya dekat sama lapangan terbang. Cerita Dewasa


Pagi pagi sekali saya pergi, sesudah kami bertemu, kami tumpahkan semua rasa kangen kami, satu hari penuh kami tidak keluar kamar memburu sejuta kepuasan. Cerita Mesum


Saaya dan Ibu mertuaku betul-betul manfaatkan waktuku yang cepat, karena sore harinya saya harus selekasnya kembali lagi ke Jakarta. Ketika menanti dibandara, bila birahi ku tiba, saya dan Ibu mertuaku masuk ke dalam toilet lapangan terbang yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku hanya lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek Ibu mertuaku, kogoyang mundur-maju bokongku dengan cepat, supaya secepat-cepatnya kami capai kepuasan. Mungkin saya telah edan, saya jatuh hati sama Ibu mertuaku sendiri. Cerita Skandal


Banyak antara pembaca sekaligus yang menanyakan bertanya mengenai jalinan sexku dengan Indri istriku? Dalam jalinan seks, Indri, tidak sehebat ibunya, dalam bercinta istriku tidak sukai dengan style yang neko-neko. Bahkan juga Buat lakukan oral seks saja, Indri malas melakukan, jijik, ucapnya. Cerita pemerkosaan

Dalam terkait tubuh, saya dan Indri semakin banyak memakai style konservatif dalam bercinta. Apalagi Indri istriku termasuk wanita profesi yang sukses, terkadang ketika saya ingin bersetubuh istriku kerap menampiknya, lelah sekali, ucapnya.


Tetapi bukan itu sebagai argumen saya harus serong dengan ibunya atau mungkin dengan wanita 1/2 baya yang lain. Saaya senang akan istriku.


Namun, dengan Indri semua fantasi sexku sebelumnya tidak pernah kesampaian, terlampau monoton, Dengan Ibu mertuaku atau mungkin dengan wanita 1/2 baya yang lain yang dulu pernah kusetubuhi, saya bebas berexpresi, dan fantasi sexualku bisa juga tercukupi. Sama mereka, saya betul-betul rasakan kepuasan sexual yang hebat.


Saat ini saya akan meneruskan ceritaku, mengenai hubunganku dengan Ibu Mila, sesudah persetubuhan kami yang pertama.


*****


Ketika esok harinya, saat saya telah datang dikantor, saya cuma senyuman senyuman sendiri memikirkan Ibu Mila atasanku, orang yang demikian ditakutkan dikantorku ini, pada akhirnya berserah pasrah dalam dekapanku, meminta minta supaya ladangnya selekasnya dicangkul dan sirami oleh air kehidupan yang sangat nikmat. Saaya cuma tersenyum sendiri jika ingat apa yang terjadi tadi malam di antara saya dengan Ibu Mila. Slot dana 5000


Saaya betul-betul menanti kehadiran orang yang paling punya pengaruh dikantorku, dan ingin sekali menyaksikan reaksi dan expresi Ibu Mila kepadaku. Sesudah melalui 1/2 jam, Ibu mila belum Ada . Dari Yena, sekretaris Ibu Mila saya tahu, jika ini hari Ibu Mila tidak masuk kantor karena kurang sedap tubuh. Banyak beberapa teman yang tersenyum lepas, sebab bisa bebas bekerja tanpa memerlukan yang ditakutkan. Slot Pulsa


Hanya saya yang tidak suka atas kejadian ini, karena saya ingin sekali menyaksikan expresi muka Ibu Mila. Ya biarlah Aku juga repot dan terlarut dengan pekerjaanku. Tanpa berasa telah jam sepuluh pagi, tau-tau saya dikejuti oleh suara dering Ponselku, pertanda jika ada pesan yang masuk. Saaya saksikan rupanya Ibu Mila yang mengirimi pesan, selekasnya kubaca isi pesan itu. Slot Thailand


"Pento.., kamu cukup di atas tempat tidur, menjadi lumrah, jika Ibu mertuamu sampai hamil. Ini hari aku tidak masuk kerja, aku nantikan kamu di rumah aku, jam satu siang. Meminta ijin sama Siska katakan saja kamu sakit. Slot Kamboja 


Mila."..


Uh dasar.. Bos, Jelas sudah terang Ibu Mila kubuat KO di atas tempat tidur, masih katakan saya cuma cukup. Tetapi saya mengucapkan syukur , bermakna ini hari saya dapat mengentot Ibu Mila kembali. Langsung terpikir semua kepuasan yang hendak kuperoleh dari badan gemuk Ibu Mila. Deposit pulsa Tanpa Potongan 



Dengan argumen kurang sedap tubuh, aku juga ijin untuk istirahat pulang, kutelpon taksi, saat taksi telah tiba, aku juga langsung cabut dari kantorku ke arah rumah Ibu Mila.


Sesudah mendapatkan SMS dari Ibu Mila, saya demikian penuh semangat, ini hari saya ingin membuat Ibu Mila mengemis dan minta ampun padaku. Hanya saya sadar, kekuatan sexku tidak terlampau luar biasa. Tidak mungkinlah, saya dapat kuat ngentot berjam jam. Buat menambahkan stamina dan ketahanan seks ku, saya singgah ke salah satunya toko yang jual obat kuat, dari uang yang diberi Ibu Mila kepadaku, saya membeli sejumlah butir obat kuat yang cukup hebat. Di dalam taksi langsung saya minum sebutir. Haa.. ha.. merasai kelak, batinku.


Jam satu kurang, saya telah datang di rumah Ibu Mila, Kupencet bell dengan hati berdebar-debar. Ketika pintu gerbang terbuka kusaksikan Agus, satpam penjaga rumah Ibu Mila membuka pintu. "Eh.., Bapak Pento Silakan masuk Pak, Ibu telah menanti Bapak dalam". "Terima kasih Pak", jawabku.


Aku juga masuk ke, jauh jarak dari pintu gerbang sampai kepintu rumah Ibu Mila. Kusaksikan Ibu Mila telah menanti diteras tempat tinggalnya dan lambaikan tangannya. "Hai, kamu tiba .., kupikir kamu tidak tiba", sapa Ibu Mila. "Saaya tentu tiba Bu, jika tidak tiba, bisa jadi rahasiaku dibongkar", candaku. "Mari masuk, kamu telah makan siang belum? Kita makan keduanya sama, ini hari Ibu telah pesankan makanan untuk kita berdua. Khusus untuk kamu dan Ibu". "Mmm.. ramah sekali Ibu Mila ini hari", batinku.


Saaya dan Ibu Mila masuk ke ruang yang demikian besar, kelihatannya ruang tidur Ibu Mila. Di dekat jendela yang menghadap mengarah kolam renang, saya menyaksikan sebuah meja kecil yang telah diatur rapi, dengan hidup lilin dan sebotol wine, romantis sekali.


Saaya dan Ibu Mila duduk bertemu, Ibu Mila begiti kurang kuat halus, kamipun makan siang bersama, dalam situasi kamar yang demikian romantis. "Bisa aku merokok di sini Bu?" "Silahkan Pento, dahulu mendiang suami Ibu seorang perokok", jawab Ibu Mila. "Anda ingin Minum wine?", bertanya Ibu Mila. Selanjutnya Ibu Mila memberi satu gelas wine bagiku, kami terus bicara sekalian habiskan minuman kami.


Kupeluk badan Ibu Mila dari belakang saat Ibu Mila berdiri dijendela melihat keluar, Kucium secara halus mukanya, bibirnya, burungku yang melekat pas di belahan bokong Ibu Milapun telah tegak berdiri, sampai sakit sekali rasanya, mungkin dampak obat kuat yang telah saya minum.


"Pento, Sebetulnya Ibu ingin ajak kamu makan malam di sebuah lokasi yang romantis sekali, Hanya Ibu tahu, kamu tidak punyai begitu banyak waktu jika malam hari menjadi Ibu mengajak kamu makan siang di sini, dikamar Ibu, dan menyengaja situasinya Ibu buat semacam ini, supaya masih tetap berkesan romantis" "Terima kasih Bu, Ibu sangat baik". Jawabku "Anda tahu Pen? Ini ruang tidur Ibu dan mendiang Bapak, kamu lelaki ke-2 sesudah almahum Bapak, yang bisa masuk di dalam kamar ini. Ibu telah lama senang dengan kamu, Hanya Ibu tidak percaya, menyaksikan stylemu yang cool, apa iya kamu ingin sama Ibu?, Untung Ibu dengar perbincangan kamu dan Ibu mertuamu, yah mau tak mau Ibu harus mainkan strategi, untuk memperoleh kamu". "Pento kamu maukan, ini hari, kamu bercinta dengan Ibu tanpa merasa mau tak mau".


Saaya tersenyum dan kupandangi muka Ibu Mila, saya merasa senang sekali, kupeluk lebih kuat kembali badan Ibu Mila. Badanku telah panas rasanya, Ibu Mila kembali, kami telah sama-sama bertemu. Kupandangi muka Ibu Mila, elok sekali, kukecup halus bibir Ibu Mila, kami berdua telah sama-sama melumat. Lambat sekali kami berciuman, ditambahkan situasi yang demikian romantis menambahkan tinggi nafsu kami berdua.


Kulepas baju yang di gunakan Ibu Mila, kuciumi lehernya, Ibu Mila mendesah nikmati cumbuan yang saya beri, kubuka Bh nya, kuremas secara halus tetek Ibu Mila. Kecupanku turun terus mengarah buah dadanya, kujilati dan kuhisap tetek Ibu Mila, Ibu Milapun makin mengeliat dan makin keras desahannya.


"Uh.. Pento.. Lanjut hirup sayang.. Uhh.. Lezat.. Pen.".. sesudah senang bermain bermain di buah dada Ibu Mila kecupankupun turun keperutnya. Kujilati pusarnya sekalian tanganku berusaha melepaskan celana dalam Ibu Mila, yang disebut penutup paling akhir di badannya. Tetap dalam posisi berdiri kujilati memek Ibu Mila, kuhisap semua lendir yang keluar, sakit hati yang semula demikian mengebu gebu lenyap telah, saya demikian halus perlakukan Ibu Mila.


"Ah.. pento.. sangat nikmat sayang, membuka bajumu sayang". Jemari jari tangan Ibu Mila dengan gesit melepaskan kancing bajuku. Esa persatu baju yang kukenakan lepas . Pada akhirnya kami berdua telah telanjang bundar. Disedotnya puting dadaku, sekalian tangan Ibu Mila meremas remas kontolku yang sangat tegak berdiri.


"Pento saya ingin kita melakukan pada tempat tidur, puaskan saya sayang". Kami berdua jalan ke arah kepembaringan, tangan Ibu Mila terus memegang kontolku. Badanku direbahkan di atas pembaringan, selanjutnya kontolku di kulum secara halus, sangat nikmat kuluman Ibu Mila.


"Oh.. Pento Ibu tidak tahan kembali.. Ibu masukkan ya sayang.".. Selanjutnya Ibu Mila naiki badanku, digemgamnya kontolku dan ditujukan ke lubang memeknya, perlahan-lahan tempat sekali Ibu Mila turunkan bokongnya, mili untuk mili tangkai kontolku masuk melaju ke lubang memek Ibu Mila yang basah sekali.


"Ahh."., rintih kami berdua, saat kontolku masuk semua tenggelam di dalam lubang memek Ibu Mila. Saaya saksikan Ibu Mila pejamkan mata dan mengigit bibirnya nikmati kesan yang demikian cantik. Ibu Mila mengusung bokongnya dengan perlahan-lahan sekali, nikmati gesekan tangkai kontolku dengan dinding memeknya, selanjutnya di turunkan lagi dengan perlahan-lahan. makin lama goyangan turun naik bokong Ibu Mila makin cepat. "Akkhh.. Pento.. ampun.. sedap sekali sayang.. kontolmu sedap sekali sayang". Ibu Mila terus menjerit mendesah berteriak nikmati kesan nikmat dari tatap muka tangkai kontolku dengan lubang memeknya. Kontolku yang demikian tegak gagah terus-terusan terima gesekan untuk gesekan dari lubang memek Ibu Mila. "Iya.. Bu, saya nikmat goyang terus Bu". Kuremas tetek Ibu Mila, saya angkat tubuhku kuhisap teteknya, goyangan pinggul Ibu Mila semakin mengganas dan teratasi.


Jujur saja, jika bukan lantaran dampak obat kuat yang saya minum, Mungkin saya telah ejakulasi, dan tidak mampu kembali bertahan menyeimbangi goyangan bokong Ibu Mila yang demikian liar. "Oh.. Pento.. Ibu.. sudah tidak mampu kembali.., Ibu ingin keluuarr". "Mari.. Bu.. keluarin semua Bu.. Cicipin.. Bu.".. Kuhisap dengan kuat tetek Ibu Mila, dan Ibu Milapun semakin percepat goyangan pinggulnya menunggu saat saat hadirnya orgasme. "Pentoo.. Arrgghh."., jerit Ibu Mila, memek Ibu Mila dengan kuat mencengkeram tangkai kontolku. Benar-benar menyesal saya minum obat kuat, walau sebenarnya saat beginilah, saat yang ternikmat untuk dengan bersama melepas orgame yang telah ketahan. Tetapi jika saya tidak meminum, saya pun tidak tahu apa saya mampu bertahan dari gempuran dan goyangan bokong Ibu Mila.


Dipeluknya saya dengan kuat sekali. "Hu.. hu.. hu."., Ibu Mila menangis. Saaya dekap badan nya dengan kuat. Kurebahkan tubuhku, Ibu Mila turut rebah sekalian terus merengkuhku. Kubiarkan Ibu Mila nikmati orgasmenya.


Kukecup kening Ibu Mila, ku belai rambutnya dengan penuh kasih-sayang, sedangkan kontolku tetap terus tenggelam dalam lubang memek Ibu Mila. "Lezat sayang", Tanyaku "Lezat sekali Pen, dasyat sekali rasanya" jawab Ibu Mila lirih. "Anda telah keluar Pento?". "Belum Bu, tidak apa apa, yang terpenting Ibu senang", Jawabku. "Ibu lemas sekali Pento, kasihan kamu belum keluar". "Tak apapun Bu, Ibu istirahat dahulu, kelak kita teruskan kembali, toh waktu kita masih panjang", jawabku.


Ibu Mila mengusung badannya dan langung menghempasnya disampingku lagi. Kontolku masih tegak berdiri, benar-benar belum kelihatan sinyal tanda akan memuntahkan didalamnya. Ibu Mila merebahkan kepalanya didadaku, kupeluk badan Ibu Mila, sekalian kubelai belai ramutnya. Pada akhirnya Ibu Milapun tertidur.



Kupandangi mukanya, ada senyuman kepuasan disitu. Andaikan saja sakit hatiku belum lenyap mungkin saya tidak perduli apa Ibu Mila capek atau mungkin tidak, tentu sudah kutancapkan kembali kontolku yang tegak berdiri kelubang memek Ibu Mila sampai Dia meminta ampun dan meminta minta padaku.


Hari itu sampai jam sepuluh malam Saaya dan Ibu Mila betul-betul habiskan waktu kami cuma untuk bersetubuh raih kepuasan untuk kepuasan. Kami berdua melakukan dengan penuh hati.


Rupanya dibalik keteguhan yang dipertunjukkanya dikantor, Ibu Mila teruslah seorang wanita yang perlu perhatian dan kasih-sayang.


Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

authorIKUTI EVENT SLOT & SBOBET #PETIRZEUS88 ❗ ☎️WA: +62 812-6932-3693
Link Alternatif →