Selasa, 02 Januari 2024

Janda yang Tinggal di Sebelah Bahenol yang Membuat Birahi Naik

Aku memiliki seorang teman cewek, sebutlah saja namanya Dina. Dari bentuk badannya bisa ditanggung semua lelaki yang menyaksikannya pasti tergoda untuk mencicipinya. Dina memiliki tinggi lebih kurang 168 cm, 50 kg dan memakai bra ukuran 34B (hal tersebut aku kenali saat aku ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat. dgn muka seperti cewek universitas, dan tidak kelihatan benar-benar jika ia seorang pencinta seks bebas, sama dengan aku.

Mujur aku mempunyai muka dan tubuh yang lumayan, hingga aku tidak menemui kesusahan saat cari rekan untuk melepaskan birahi, ditambah lagi dengan dgn ukuran aku yang bisa disebut lebih dari rerata. Lumrah saja jika rekan cewek aku rajin menghubungi aku ketika mereka perlu dan begitu juga demikian sebaliknya.

Sesuatu hari, Dina menelepon aku. Ia narasi jika ia punyai rekan kos baru, dan cakep juga. Ia katakan jika temannya itu serupa aktris terkenal di ibu-kota, yang namanya telah populer. Ia janji ingin memperkenalkan aku ke ia. Karena itu selanjutnya aku dan Dina membuat sesuatu janji tatap muka pada hari Sabtu.

Di hari yang sudah di janjikan, aku sudah buka sebuah kamar di wilayah Juanda, dan seperti yang sudah diperkirakan, Dina tiba bawa seorang temannya yang namanya Santi.

"Tok.. tok.. tok..!" 3x aku dengar ketokan pintu, karena itu dengan automatis aku membuka pintu.Demikian pintu terbuka, kelihatanlah Dina yang sedang tersenyum ke aku, dan ada berada di belakangnya terlihat temannya yang akan diperkenalkan ke aku. Dan betul saja, temannya itu menang betul serupa sekali dgn aktris ibu-kota yang Dina katakan.

"San, kenalin dong.. ini loh teman saya yang saya ingin kenalin ke elu." demikian sebut Dina sekalian masuk ke dalam kamar."Oh ya, saya Santi.. dan elu sapa..?" sapanya ramah.Aku sebelumnya sempat termenung saat Santi menjulurkan tangannya, karena aku tidak mengerti jika cewek ini demikian cantiknya, dan aku harus bisa mencicipinya ini hari .

"Hmm, nama saya A.." demikian aku sadar, langsung aku memberi respon dgn julurkan tangan.Hmm, kulitnya lembut , berpikir aku. Jika dari yang aku saksikan, Santi ini sedikit pendek dari Dina, tapi ia memiliki buah dada yang semakin lebih besar dibanding Dina. Kurang lebih tingginya 162 cm, 45 kg, dan aku rasa ukuran dadanya 34C, masalahnya dadanya besar sekali.

"Eh, kamu berdua jangan diem begitu dong, kasih saya minum kek..!" mendadak suara Dina pecahkan keheningan yang ada."Oh ya, sori Vinn, tuch diambil saja dech di kulkas..!" jawab aku sekenanya."Begini..," kata Dina. "Teman saya Santi ini seorang janda anak satu, tetapi kamu berpikir dech, umurnya baru 24 dan bodinya masih begini, tidak sedih dong kamu saya bawain yang kaya begini." lanjut Dina kembali."Ah elu bisaan saja Vin," sahut Santi dgn tersipu, hingga tampaklah mukanya yang sedikit memeras.Aduh.., ini membuat aku menjadi horni saja.

Mendadak saja Santi menarik Dina ke kamar mandi."Turut saya bentar dech Vin..!" kata Santi.Lampau Dina dgn tergesa-gesa ikut juga dan sekalian berbicara ke aku, "Dah kamu berbaring saja dahulu di tempat tidur, teman saya ingin katakan suatu hal kali nih ke saya."

Tak lama mereka keluar kamar mandi."Eh sori yahh barusan sempat membuat kamu terkejut." kata Santi."Eh, tidak ada apa-apa kok." jawab aku masih bimbang."Emangnya mengapa sich barusan..?" aku masih bimbang."Sudah dech kamu tidak perlu tahu, masalah wanita kok baru saja, yang penting saat ini kamu rileks saja di tempat tidur kamu dan ikutin permainan saya." timpalinya kembali.

"Wah-wah-wah, permainan apalagi nih..?" berpikir aku dalam hati.Tetapi aku telah suka sekali, apalagi aku menyaksikan Dina tersenyum nakal ke aku. Duh, aku menjadi tambah horni saja dech."Saat sebelum saya kasih kamu izin, jangan sekalipun kamu sentuh saya, ok..?" kata Santi."Ok-ok dech..," jawab aku walaupun aku masih cukup kebingungan dgn arah bermainnya.

Mendadak saja Santi langsung dekati ke tempat tidur dan selekasnya menciumi aku di bibir. yahh telah automatis aku akan memberi respon dong. Lidah kami sama-sama ‘bergerilya', dan aku cuma bisa terlentang saja di tempat tidur. Selanjutnya kecupan Santi turun ke leher aku, hm.. nikmatnya pikirku. Dijilatinnya leher aku, terus ia menjilat-jilati kuping aku.Tanpa sadar aku mendesah, "Ahh, sedap, San, terusin donk..!"

"Saat ini saya bukain pakaian kamu, tetapi inget..! Tangan kamu tetep diam saja yahh, jangan sentuh saya saat sebelum saya kasih izin..!" sahutnya kembali."Aduh menderita sekali nih..! Saat ingin ML tetapi tangan saya tidak bisa megang-megang sich..!" berpikir aku dalam hati.

dgn cepat Santi buka pakaian aku dan secara langsung dilempar. dgn sigapnya Santi segera bergerilya di dada aku, seperti seorang yang lama tidak memperoleh badan lelaki. Digigitnya ke-2 puting aku."Ahh, sedap gigitan kamu," aku mendesah perlahan.Samar-samar aku menyaksikan Dina duduk dari sisi aku sekalian memerhatikan muka aku dan ia tersenyum.

Tanpa sadar tangan aku coba cari buah dada Santi untuk aku remas-remas. Eh tanpa aku sangka, mendadak saja tangan aku dihalau oleh Santi dan Dina."saya kan sudah katakan, kalau belum saya kasih izin jangan sentuh saya..!" kata Santi."Iya, kamu tuch bagaimana sich..?" kata Dina, " Ikutin dong bermainnya Santi..!" lanjut Dina."yahh habis bagaimana dong..? Namanya reflek..!" timpal aku sekalian mendesah dan cukup sedih.

"Dasarnya kamu sabar dech..!" kata Santi sekalian buka celana aku."Hmm.., CD mode low cut dgn warna hitam nih..!" tutur Santi sekalian bergumam sendiri."kamu tahu saja kegemaran saya..!" kata Santi, "Dan kamu seksi sekali dgn CD warna begini, membuat saya horni tahu..!" kalimat Santi yang paling akhir saat sebelum ia mulai ber-‘karaoke'."Oohh, sedap, sedot kembali dong yang kuat San..!" kata aku sekalian mendesah.

Lebih kurang 5 menit Santi sudah ber-‘karaoke' pada penis aku. Selanjutnya Santi dgn sigapnya melepaskan semua pakaian, celana dan baju dalamnya."Nach, saat ini kamu baru bisa sentuh saya..!" kata Santi.Karena itu karena dari barusan aku telah meredam ingin nyentuh ia tetapi jangan, karena itu kesempatan kali ini tidak aku percuma kan.
Langsung aku rebahkan Santi di tempat tidur dan giliran aku ciumi bibirnya, dan Santi membalasya dgn tidak kalah garangnya. Selanjutnya aku turuni kecupan aku ke wilayah lehernya. Hmm, lehernya yang bersih itu aku ciumi dan aku jilati. Samar-samar aku dengar Santi mulai mendesah.

Ini kali aku turun ke buah dadanya, aku menjilat-jilati dahulu pinggirnya dengan berganti-gantian, dari kanan ke kiri. Tapi aku tidak sentuh sedikit juga putingnya Santi.Dan Santi selanjutnya berbicara, "Mari dong isepin puting saya, please..!"

"Wah ini waktunya balas sakit hati nih..!" berpikir aku dalam hati."Hah..? kamu meminta diisepin puting kamu, sabar yahh saat sebelum saya suasana hati, saya tidak akan isep puting kamu..!" jawab aku sekalian tersenyum.Aku saksikan Dina ikut juga tersenyum menyaksikan temannya tergeletak pasrah.

Tak lama sesudah aku mainkan buah dadanya, aku turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Santi yang demikian lembut dan dicukur rapi. dgn cepat aku segera mengisap vagina santi."Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin dong Sayaang..!" sahut Santi sekalian mendesah.Kalimat itu membuat aku tambah semangat, karena itu aku tambah liar untuk mengisap vaginanya.

"Sayaang, saya ingin keluar," lirih santi.Dan mendadak saja cairan vagina Santi keluar disertain pekikan dari Santi yang selanjutnya aku telan semua cairan vagina Santi."Duh Say, kamu kok luar biasa sich maenin memekku..?" bertanya Santi.yang aku kerjakan cuma tersenyum saja.

"Please dong, masukkan punyai kamu sekarang ini..!" pinta Santi dgn memelas."Tunggu dulu, puting kamu belum saya hirup..!" jawab aku.Karena itu dgn cepat langsung puting yang warna coklat muda itu aku hirup dgn kencanganya dengan berganti-gantian, kanan dan kiri.

"Ahh, enakk Sayaang, terusin..! Tambah kencang dong..!" teriak Santi.Hmm, dengar suara cewek kembali terangsang demikian membuat aku tambah horni kembali, apalagi sang ‘adik' telah dari barusan menanti gantian ‘masuk'. Karena itu langsung aku masukkan penis aku ke vaginanya."Shit..! Sempit sekali nih memek..!" berpikir aku dalam hati.

Sesudah sedikit berusaha susah payah, pada akhirnya juga masuk barang aku ke vaginanya."Edan benar San, barang kamu sedap dan sempit sekali sich..?" jawab aku dgn napas yang mulai tidak teratur.Dan kalimat aku dibalas dgn senyuman oleh Santi yang sedang merem terbuka.

Demikian masuk, langsung aku goygkan. yang ada cuma suara Santi yang terus mendesah dan teriak."Ahh terus Sayaang, tambah cepat dong..!"Dan sepintas dari sisi aku terlihat Dina sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

"Sabar Vin, akan datang gantian kamu, saat ini saya beresin dahulu teman kamu ini..!" jawab aku sekalian sambil menggoygkan Santi.Dina cuma bisa mengganggukan kepala, masalahnya ia mengetahui ini sisi di dalam permainan yang mereka bikin, menjadi Dina pun tidak bisa turut sedikit juga di dalam permainan aku dan Santi.

Tak lama selanjutnya Santi meminta giliran posisi, ini kali ia ingin di atas."saya cepat keluar kalau di atas..!" ucapnya rileks.Kami juga ganti posisi. Sehubungan Santi barusan telah keluar, karena itu ini kali saat kami ‘main' vagina Santi telah becek."Ahh.., enakk.., barang lo terasa sekali sich..!" jawab Santi sekalian merem terbuka.

5 menit selanjutnya Santi teriak, "Ahh.., saya keluar kembali..!" dan ia segera jatuh ke dekapan aku.Tapi aku kan belum keluar, wah tidak ini triknya nih. Ya telah pada akhirnya aku giliran dgn style doggy.Ini kali kembali Santi menjerit, "Terusiin Sayaang..!"Tak lama selanjutnya aku merasakan jika aku mau keluar."San, ingin keluarin di mana..?" bertanya aku."Dari muka saya saja." jawabannya cepat.

Selanjutnya, "Croott.., crott..!" sperma aku saya mengeluarkan di muka Santi.Selanjutnya Santi dgn cepat bersihkan penis aku, bahkan juga aku saja sampai nyeri dgn hisapannya. Tak lama aku juga jatuh lemas di sebelahnya. Dan aku tetep menyaksikan Dina masih tetap meremas dadanya dan ia juga menyaksikan aku dgn pandangan ingin mendapatkan perlakuaan yang sama dengan temannya.

"Vin, ke kamar mandi dahulu yok, saya ingin beres-beres nih..!" jawab aku sekalian ajak Dina.Selanjutnya Dina dgn cepat menarik aku ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi kami sama-sama bersihkan keduanya."Vin, saya istirahat dahulu yahh, saya cape sekali masalahnya," timpal aku dgn suara lemas karena horni tetapi penuh dgn kebahagiaan.

"Ok dech, tetapi jangan semakin lama yahh, saya sudah tidak tahan nih, horni sekali..!" jawab Dina sekalian bersihkan penis aku.

=========================================================================================================================================
cerita seks
, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, slot dana 5000, slot pulsa, slot thailand, slot kamboja, deposit pulsa tanpa potongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

authorIKUTI EVENT SLOT & SBOBET #PETIRZEUS88 ❗ ☎️WA: +62 812-6932-3693
Link Alternatif →